welcome

Voting

Senin, 19 April 2010

Jenis – jenis hubungan ruang :

Jenis – jenis hubungan ruang :
 Ruang dalam ruang : sebuah ruang yanag dapat mencakup dan memuat sebuah ruang lain yang lebih kecil di dalamnya. Mudah di penuhi kontinuitas visual sebuah ruang dan kontinuitas ruang di antara ke dua ruang tersebut akan tetapi ke dua ruang itu sangat bergantung kepada ruang yang lain dalam hubungannya di lingkungan eksterior. Ruang yang lebih kecil itu berfungsi sebagai suatu daerah tiga dimensi untuk ruang kecil di dalam ruang tersebut.
Agar lebih menarik ruang yang di dalam dapat memanfaatkan wujud luarnya, tetapi dapat di orientasikan ke wujud yang lain. Bentuk ini dapat menunjukkan suatu perbedaan fungsional antara kedua ruang yang melambangkan kepentingan ruang yang ada di dalam.

 Ruang yang saling berkait
Hubungan dari kedua ruang yang sling berkait di hasilkan dan overlapping dari dua daerah ruang yang membentuk daerah ruang yang bersama. Dua buah ruang tersebut membentuk volume berkaitan dan masing – masing masih mempertahankan identitas dan definisinya sebagai suatu ruang. Bagian yang saling berkait tersebut dapat melebur dan dapat mengembangkan integritasnya sebagai sebuah ruang yang mempunyai fungsi menghubungkan kedua ruang yang asli.

 Ruang yang bersebelahan
Jenis hubungan ruang ini adalah jenis hubungan ruang yang umum. Dilihat dari tingkat kontinutas visual yang terjadi dari ruang tersebut masih membawa sifat alamiah dari dari bidang yang memisahkan sekaligus yang menghubungkan keduanya.
Membatasi pencapaian visual maupun fisik dari ruang yang bersebelahan dapat memperkuat individualitas yang ada dan menampung perbedaan yang ada.

 Ruang yang di hubungkan oleh sebuah ruang yang sama
Runag bersama lebih kepada dua buah ruang yang terpisah oleh jarak dapat di hubungkan atau di kaitkan satu sama lain oleh ruang ketiga yaitu ruang perantara, ruang perantara dapat berfungsi sebagai penghubung.
Ruang perantara ini dapat berupa bentuk linier,untuk dapat menghubungkan kedua ruang yang berjarak atau dapat pula menghubungkan seluruh rangkaian ruang – ruang yang tidak mempunyai hubungan langsung satu sama lain.
Ruang perantara ini juga dapat berupa ruangan yang besar yang mampu mengorganisir ruang – ruang yang lain.

SIRKULASI KE BANGUNAN

Bangunan merupakan bagian yang integral dengan lingkungannya.
Dalam pencapaiannya sirkulasi ke bangunan dapat di bagi menjadi 2 jenis yakni :
  •  pencapaian ke bangunan  
    • pencapaian langsung yakni suatu pendekatan langsung yang mengarah ke bangunan tersebut melalui jalan masuk sebuah jalan lurus yang se arah dan lurus dengan alur sumbu bangunan.yang bertujuan untuk perluasan tempat masuk.
    • pencapaian tersamar yakni lebih mendekatkan tampak efek prespektif pada bentuk bangunan. jalur arahnya dapat di rubah untuk memperpanjang urutan pencapaian yang sebagai penghambat pada bangunan.
    •  pencapaian berputar yakni jalan yang berputar memperpanjang urutan pencapaiannya dan mempertegas bentuk tiga dimensi dari bangunan tersebut.

  •  jalan masuk kedalam bangunan 
    • untuk memasuki sebuah bangunan akan melibatkan kegiatan menembus bidang vertikal yang memisahkan sebuah bidang dengan ruang lainnya.
pintu masuk dapat di kelompokkan menjadi 3 jenis yaitu :
  1. pintu masuk yang rata masih mempertahankan kontinuitas permukaan dindingnya dan dapat juga sengaja di buat samar.
  2. pintu masuk yang menjorok keluar membentuk ruang transisi fungsinya sebagai pendekatan dan memberikan perlindungan di atasnya.
  3. pintu masuk yang menjorok ke dalam memberikan perlindungan dan menerima sebagian ruang eksterior menjadi bagian dalam bangunan.
Lokasi pintu masuk dapat diletakkan di tengah bidang depan bangunan atau di pinggir. Letak sebuah pintu masuk berpengaruh relatif terhadap bentuk ruang yang dimasuki dan akan menciptakan konfigurasi alur dan pola aktivitas yang berbeda-beda dalam ruang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar