Arsitektur hingga kini telah semakin terlibat dalam kehidupan bermasyarakat.bahkan telah menjadi sarana bagi penyelesaian penyelesaian problemmatika dalam kehidupan bermasyarakat.Arsitektur berkembang tidak di dalam ruang hampa, melainkan ada di dalam konteks kehidupan masyarakat.Seperti pada ilmu – ilmu lain, keadaannya selalu berkaitan dengan dinamika kehidupan masyarakat.Hal itu berarti terdapat hubungan timbal balik antara arsitektur dengan kehidupan masyarakat.Arsitektur dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, arsitektur kadang menjadi obyek dan kadang juga menjadi subyek dalam konteks hubungan timbal balik itu.Arsitektur itu sendiri semestinya mampu menjadi sarana emansipatori manusia, yakni pembebasan dari kealamiahan manusia maupun dari rintangan yang dibuatnya sendiri.Arsitektur semestinya tidak semata – mata berada di dalam paradigma ilmu – ilmu empiris – analitis, atau ilmu – ilmu historis – hermeneutis, sebaiknya juga dilandasi paradigma ilmu – ilmu tindakan yang berkepentingan emansipatoris.Dalam dunia arsitektur hendaknya selalu berada dalam kondisi dinamis direfleksikan terhadap cita - cita etis dan emansipatori manusia teori yang berubah
menjadi ideologi atau mitos akan memutlakkan kebenaran - kebenaran ideologis.Dalam kehidupan Bermasyarakat ilmu-pemikiran-teori seperti ini menjadi pembatas gerak bagi kelestarian
kehidupan.
menjadi ideologi atau mitos akan memutlakkan kebenaran - kebenaran ideologis.Dalam kehidupan Bermasyarakat ilmu-pemikiran-teori seperti ini menjadi pembatas gerak bagi kelestarian
kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar