Bangunan di jalan sudirman
Bangunan ini adalah salah satu bangunan yang terdapat di jalan sudirman jakarta.
Bangunan ini termasuk pada kategori bangunan perkantoran yang mengambil gaya arsitektur desainnya yang modern,dilihat dari struktur yang digunakan menggunakan bahan-bahan yang mewah sehingga bangunan ini terkesan mewah dan modern.skala pada bangunan ini termasuk pada skala normal/manusiawi dimana tinggi bangunan ini masih dapat di jangkau oleh manusia.
vocal point pada banguna ini terletak pada bagian tengan bangunan ini,bangunan yang dilapisi oleh kaca.
pada bagian ini sebenarnya tidak baik bagi lingkungan sekitar dimana pada saat sekarang ini bumi sedang mengalami pemanasan global apalagi di kota besar seperti jakarta ini.
polusi udara yang dihasilkan tiap harinya tidak baik untuk kesehatan penduduk setempat.
arsitektur di indonesia didalam dunia Arsitektur Modern, dimana dalam setiap karya, bangunan yang dihasilkan lebih sering mengacu pada diri sendiri dan tak jarang pada setiap ciptaan selalu melekat dan dijiwai.
Bangunan Tahan Gempa
RUMAH JOGLO
bangunan ini termasuk pada banguna tahan gempa.bangunan rumah adat ini terdiri atas stuktur beton dan pondasi yang kuat sehingga dapat menahan beban.ada tiga alasan mengapa rumah Joglo lebih tahan terhadap gempa. Pertama, rangka utama (core frame) yang terdiri umpak, sokoguru, dan tumpang sari, dapat menahan beban lateral yang bergerak horizontal ketika terjadi gempa. Inilah kunci utama mengapa rumah Joglo masih dapat berdiri ketika gempa Yogyakarta pada Mei 2006, di saat rumah atau gedung lain mengalami keruntuhan.
Alasan kedua, adalah bahwa struktur rumah Joglo yang berbahan kayu menghasilkan kemampuan meredam getaran/guncangan yang efektif, lebih fleksibel, dan juga stabil. Struktur dari kayu inilah yang berfungsi meredam efek getaran/guncangan dari gempa.
Ketiga, kolom rumah yang memiliki tumpuan sendi dan rol, sambungan kayu yang memakai sistem sambungan lidah alur, dan konfigurasi kolom anak (soko-soko emper) terhadap kolom-kolom induk (soko-soko guru) merupakan earthquake responsive building dari rumah Joglo. Oleh karenanya, dengan sistem ini, rumah Joglo lebih stabil pada frekuensi gempa tinggi dengan akselerasi rendah-tinggi. Sedangkan pada frekuensi gempa rendah, rumah Joglo lebih fleksibel. Hanya saja, Prihatmaji mengungkapkan rumah Joglo hanya tahan pada daerah gempa III. Lebih dari itu, rumah jenis ini memerlukan beberapa modifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar